Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat dibidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matemaika dibidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit (Permendiknas, (2008:134)). Untuk mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika sejak dini. Matematika sekolah merupakan salah satu mata pelajaran yang harus diajarkan dalam jenjang pendidikan dasar maupun dijenjang pendidikan menengah. Matematika sekolah tersebut terdiri atas bagian-bagian matematika yang dipilih guna menumbuh kembangkan kemampuan- kemampuan dan membentuk pribadi peserta didik serta berpadu pada perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Mata pelajaran matematika di sekolah dasar merupakan salah satu program pembelajaran yang bertujuan untuk mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, dan efektif. Selain membina perubahan dan harapan kehidupan pada anak, juga mempersiapkan siswa agar menggunakan matematika dan pola fikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.
Pentingnya pembelajaran matematika disekolah dasar juga dituangkan dalam GBPP matematika SD, bahwa pengajaran matematika di SD dapat menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung (Menggunakan Bilangan) sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari. Metematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan menggunakan rumus matematika sederhana yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Lampiran Permendiknas RI No. 22 (2006, 416) menyebutkan bahwa, dalam setiap kesempatan pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual, siswa secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya. Sementara itu, dalam Permendiknas RI No.41 (2007: 6) disebutkan bahwa proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi mengajar dan sekaligus melibatkan peran aktif siswa dalam proses pembelajarannya.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan nasional dan menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif sesuai standar nasional, Depdiknas melakukan pergeseran paradigma dalam proses pembelajaran, yaitu dari teacher active teaching menjadi student active learning. Maksudnya adalah perubahan orientasi pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa, guru diharapkan dapat berperan sebagai fasilitator yang akan memfasilitasi siswa dalam belajar, dan siswa sendirilah yang harus aktif belajar dari berbagai sumber belajar. Dalam standar proses dikemukakan bahwa pada pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar, proses pembelajaran harus dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif. Demikian juga proses pembelajaran harus memberikan ruang yang cukup bagi siswa untuk dapat memberi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Hal tersebut dapat terwujud, apabila guru dalam pembelajarannya dapat:
(1) memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjalin kerjasama yang bermakna dengan teman dan guru;
(2) mendorong dan memicu siswa untuk mencaritemukan hal-hal yang baru dan inovatif,
(3) memungkinkan siswa belajar dalam suasana tanpa tekanan, bebas, terlibat secara psikis dan fisik;
(4) menghadapkan siswa pada masalah, persoalan-persoalan dilematis, yang jawabannya membutuhkan kreativitas dan kemungkinan-kemungkinan baru sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa;
(5) mendorong dan memberi semangat pada siswa untuk mencapai prestasi, berkompetisi, berani mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri dengan materi pembelajaran; dan
(6) menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran, yaitu meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
Eksplorasi adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mencaritemukan berbagai informasi, pemecahan masalah, dan inovasi. Elaborasi adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri melalui berbagai kegiatan dan karya yang bermakna. Konfirmasi adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang memberi kesempatan bagi siswa untuk dinilai, diberi penguatan dan diperbaiki secara terus-menerus. Sejalan dengan apa yang telah dikemukakan di atas, maka perlu kiranya bagi guru bagaimana sebaiknya mengatur urutan kegiatan pembelajarannya sehingga relevan dengan tujuan pembelajaran, dan dikuasai dengan baik oleh siswa yang diajarnya, serta kegiatan pembelajarannya kontekstual, menarik, bervariasi, dan melibatkan peran aktif siswa.
dalam modul ini dipaparkan cara pelaksanaan dan penerapan pembelajaran soal cerita operasi hitung campuran SD dan bisa menjadi referensi Bapak Ibu guru sehingga penerapan pembelajaran menjadi kontekstual, menarik, bervariasi, dan melibatkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran matematika SD.
untuk mengunduh modul klik link di bawah ini..
2. Modul Pembelajaran KPK dan FPB
3. Pembelajaran
Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan SD
4. Pembelajaran Permasalahan-Jarak-waktu-kecepatan
5. Pembelajaran Pengukuran Luas Bangun Datar & Vol.Bangun Ruang di SD
6. Pembelajaran Perpangkatan dan Penarikan Akar Bilangan di SD
7. Pembelajaran Operasi Hitung Perkaliandan Pembagian Bilangan Cacah di SD
8. Strategi Pembelajaran Matematika SD